Minggu, 20 Oktober 2013

PEMBUATAN RANGKA ATAP DARI BAMBU

 Aji R - alchivurothu NEWS

                                       YULIANTO SEDANG MEMBUAT ATAP BAMBU




Kutaliman - Dia seorang pemuda yang bermukim di wilayah RT.02 RW.07 Desa Kutaliman, Kec.Kedungbanteng.Tentu sudah tidak asing lagi bagi masyarakat sekitar mengenai sosok pemuda yang dikenal ulet,tekun dan menyukai berbagai tantangan.Sebut saja namanya Yulianto atau akrab di sapa Yuli Peret. Pemuda yang lahir 23 tahun silam ini ternyata mempunyai berbagai kelebihan yang tak dimiliki anak anak
sebayanya.Di usianya yang hampir 1/4 abad ini sudah banyak barang barang yang ia buat,jenis barang yang di buat sampai saat ini antara lain Kursi,Meja,Kere,Tempat Jemuran,Rangka Atap <Payon> dan masih banyak lagi yang lain.

Pagi itu saat sang surya mulai menampakan sinarnya,suara burung menyambut indahnya pagi.Yuli tampak mempersiapkan alat alat yang akan digunakan untuk membuat Rangka Atap <Payon>.Dengan berbekal gergaji,parang dan alat alat pendukung lainnya dia memulai aktifitasnya.Sebatang Rokok Gudang Garam Merah tampak mengepul dari mulutnya dan di sampingnya berdiri satu gelas kopi hitam.

Pemuda jebolan kelas IV SD ini mulai menggorok bambu satu persatu sambil mengukurnya menggunakan meteran.Tampak peluh menetes dari keningnya,namun justru itulah awal semangat yang ia rasakan. Satu persatu bambu sudah di gorok sesuai ukuran,kini tinggal memboboknya satu per satu.Saat kru ALCHIVUROTHU meliput,dirinya bercerita bahwa ini adalah pesanan tetangganya.


Biasanya ukuran yang ia garap adalah 3,5M X 2M, namun ia tak menampik untuk membuat ukuran sesuai pesanan.''Soal harga bisa di nego''ujarnya. Walaupun ini bukan pekerjaan yang semestinya dilakukan oleh seorang pemuda,tapi semangatnya tak pernah padam.''Kerja apa bae tek lakoni mas,sing penting halal'' ucap penggemar berat miyabi ini.

Berbekal halaman di depan rumahnya ini secara otomatis mempermudah pekerjannya.Saat ditanya sejak kapan bisa membuat atap dia hanya tersenyum.''anu bakat alami mas hehe''celotehnya.Kini ia sudah tak malu malu lagi untuk beraksi membuat barang yang sebenarnya bukan untuk anak muda yang membuat.Namun untuk menambah pengalaman apapun akan ia lakukan.

Mantan kuli bangunan ini dalam sehari bisa mengantongi uang 40000 rupiah.Baginya uang segitu sudah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari hari.Karena dirinya masih nunut sama orang tua jadi pengeluaran pun tidak terlalu besar.Dari hasil membuat karya tangan ini kini ia sudah bisa membeli HP Dan juga kendaraan roda dua.

Biasanya pesanan akan selesai dalam waktu 2 hari.Tapi tergantung tingkat kesulitan yang di hadapi.Untuk bahan baku sendiri ia mengambilnya dari kebun sendiri jadi lebih efisien dan kalaupun tidak ada maka bisa membeli ke tetangganya.Kini kehidupan ekonominya sudah mulai berubah,Banyak pesanan datang menghampiri.Mula mula dari tetangga dekat ,lama lama kini bukan hanya tetangga saja namun sudah berkembang ke wilayah desa.

Harapannya mudah mudahan ada seorang investor yang mau menanam sahamnya karena dirinya berharap sekali usahanya maju,dan bisa memberi lowongan pekerjaan bagi warga setempat.''moga moga ana sing awel modal mas,nggo nggedekna usaha kie,siki nggo ngapa isin isin sing penting halal mas''tutupnya.
.

2 komentar: